Kamis, 18 Agustus 2022

Monolog Arloji Tua

Tempo itu kau bergelantungan
pada jarum arloji yang sudah lusuh
dan berkarat

Pelan bergerak sejauh yang ia bisa

Kau mengira ia  menjauh ke lorong waktu,
masa depan bangsa
yang entah kapan akan diraih



Bertahun, berwindu, berabad

Rupanya sang penunjuk waktu
cuma berputar pada poros
keterbelakangan, kebodohan, dan adu domba

Hingga saat terik membikin panas
di ubun-ubun cita-cita
kau melepaskan genggamanmu
dari jarum arloji

Kau tinggalkan ia
yang terus berputar
pada porosnya

Kau menyaksikan dunia
yang mahaluas dan merdeka,
bebas dari belenggu
dan pusaran yang tak menentu
ujungnya

Di persimpangan jalan
kau temukan tanda
penunjuk arah

Oleh si empunya tanda
tertulis kata: MERDEKA!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar