Bumi menyambut pagi
Di pelataran Al Haram yang diberkahi
Kaki-kaki mungil berdiri
Menjejak langkah kian kemari
Paruhnya mengais rezeki
Yang tak pernah berhenti
Para pemikir berkata
Makhluk itu bertasbih kepada-Nya
Menurut caranya
Tak terdengar di telinga
Tapi getar badannya nyata
Di balik tubuh mungilnya
Sesuatu mengendalikannya
Aku bertanya pada alam
Berapa sanggup kau beri makan
Ia pun terdiam
Pelan lirih tersedan-sedan
Tangisnya pecah mendebam
Itu kehendak Ar Rahman
Bisiknya pelan
Al Haram menggemakan panggilan
Aku palingkan pandangan
Si burung terus saja makan
Biji-bijinya berserakan
Terlempar
Tersebar
Terhampar
Raga-raga yang lapar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar