Pada sebingkai foto setahun lalu
Aku melihat kau tersenyum malu
Sepasang matamu nan sayu
Manatap amat mesra wajahku
Aku melihat kau tersenyum malu
Sepasang matamu nan sayu
Manatap amat mesra wajahku
Kemarin kau berkirim pesan
Tak lama lagi terbang di awan
Duhai, belahan hati yang kurindukan
Bilakah datang wujudkan harapan
Tak lama lagi terbang di awan
Duhai, belahan hati yang kurindukan
Bilakah datang wujudkan harapan
Dua hari kunanti hadirmu
Lelah kududuk di ruang tunggu
Bukan cuma aku dan anakku
Tapi tatapan wajah penuh sendu
Lelah kududuk di ruang tunggu
Bukan cuma aku dan anakku
Tapi tatapan wajah penuh sendu
Tuhan, sedang apakah dia kini
Mengapa serdadu itu yang berdiri
Berhenti, menyelam, mencari-cari
Pewarta yang berlari kian kemari
Mengapa serdadu itu yang berdiri
Berhenti, menyelam, mencari-cari
Pewarta yang berlari kian kemari
Aku yang hanya diam terpaku
Bersandar pada dinding beku
Menantinya tanpa rasa jemu
Apakah perlu aku menyusulmu?
Bersandar pada dinding beku
Menantinya tanpa rasa jemu
Apakah perlu aku menyusulmu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar